Monday, December 25, 2017

Properti mandi di kolam ke-2 Curug Ciastana "kukumul"

Sesuai dengan peringatan yang dikeluarkan oleh Pengelola Curug Ciastana, bahwa kolam yang pertama Curug Ciastana sangat berbahaya sehingga tidak diperbolehkan untuk mandi di kolam tersebut.
Adapun kolam yang ke-2 Curug Ciastana dengan kedalaman maksimal 2.m diperbolehkan untuk dijadikan tempat mandi atau berenang, itupun bagi mereka yang sudah usia remaja-dewasa dan sudah ahli dalam berenang.
Dalam hal ini, pengelola Curug Ciastana menyediakan karung dari bahan plastik putih sebagai properti yang akan dibuat balon dengan diikat salah satu bagian ujungnya, balon tersebut menjadi ciri khas mandi di kolam ke-2 Curug Ciastana.

Balon plastik yang sedang mengapung dan dikendalikan oleh orang yang berada didalamnya ini disebut "kukumul"


Wednesday, October 11, 2017

Jalan menuju Curug Ciastana dengan Rute dan Peta

Semakin banyaknya pengunjung ke lokasi Curug Ciastana akhir-akhir ini, terdengar masih ada yang ke "sasar" atau salah jalan menuju tujuan. Memang benar adanya, bahkan dalam kejadian seperti itu informasi yang tersedia seperti halnya google maps dalam mengintruksikan rute jalan yang akan ditempuh sering mengarahkan rute terpendek atau seperti jalan tersebut sudah normal untuk dilalui kendaraan, padahal kenyataannya jauh berbeda.

Dan inilah gambaran yang akan dilewati sekaligus petunjuk arah dari perkotaan, mulai dari Sukanagara setelah melewati SPBU Sukanagara dengan tujuan anda adalah menuju pusat kota alun-alun Kecamatan Kadupandak. Maka nanti sebelum sampai ke alun-alun Kadupandak akan anda lalui jalan yang posisinya tebing disebelah kanan dan gunung disebelah kiri dengan medan jalan yang menurun, itulah Gunungwaru yang sebentar lagi akan sampai ke pangkalan ojeg Purut. Dari pangkalan ojeg itulah patokan supaya bisa sampai ke lokasi tujuan Curug Ciastana di Desa Bojongkasih dengan belok ke arah sebelah kanan dan lurus sampai pada tugu batas Desa antara Bojongkasih dengan Sindangsari. Dari tugu itu jarak ke Curug hanya 1 km lagi dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Oleh karena itu, untuk dapat sampai ke kawasan Curug Ciastana yang berada di wilayah Kampung Sinarmuda dengan aman dan nyaman tentunya keselamatan yang paling utama, apalagi menggunakan kendaraan bermotor baik motor maupun mobil. Maka inilah rute dan peta menuju lokasi:
peta ini radius 10-15 km dari Curug
Maka anda harus sedikit berputar terlebih dahulu

Dari Pangkalan ojeg PURUT atau wilayah Gunungwaru berjarak 5 km dengan durasi tempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor


Thursday, October 5, 2017

Musim hujan tiba, pengunjung harus ekstra waspada

Akhir bulan September tahun ini menjadi awal musin penghujan di wilayah Cianjur bagian selatan. Hujan dengan intensitas sedang sampai intensitas tinggi mulai terjadi dan mengguyur kawasan wilayah kami.
Tidak terkecuali kawasan bekas perkebunan karet Ciastana yang merupakan hulu sungai dan sumber air resapan yang sebagiannya akan mengalir melewati Curug Ciastana. Puncaknya, setelah terjadi guyuran hujan hampir tiga hari dua malam secara berturut-turut, debit air yang melewati Curug Ciastana melebihi batas normal.

Kondisi seperti ini sering terjadi dan tidaklah lama, biasanya hanya satu atau dua hari saja. Maka kondisi air curug akan menyusut dan jika intensitas hujan sudah mulai kembali normal atau sedang, tentu debit air yang melewati curug Ciastanapun mulai berkurang.
Biasanya pada kondisi musim hujan yang normal, debit air Curug Ciastana akan seperti ini.


Oleh karena itu, bagi pengunjung yang akan berkunjung ke lokasi Curug Ciastana di musim hujan seperti ini haruslah lebih berhati-hati dan ekstra waspada. Memang aman jika hanya untuk berkunjung, melihat dan mengamati lokasinya saja. Akan tetapi akan sangat berbahaya jika pengunjung mamaksakan diri untuk mandi atau "guyang" pada lewi/kolam Curug Ciastanya.

Monday, August 28, 2017

Kuncen Ciastana buka cerita

Seorang warga asli pribumi yang lahir pada tahun 1984 ini sebenarnya tidak ada niat untuk menjadi seorang "Kuncen", tetapi karena situasi dan kondisi yang memaksanya untuk beralih nama panggilan dan itupun saran dari seorang temannya dalam akun Facebooknya.
Nama asli kuncen ciastana adalah Asep Taufiq Rahman.,SE yaitu putra bungsu dari Bapak Abidin, seorang tokoh masyarakat yang telah membuka kampung dan memberi nama "Sinarmuda" dan beliau sudah Almarhum sejak tahun 1999.
Setelah lulus jenjang SLTP tahun 1999, kuncen merantau ke daerah perkotaan untuk menempuh jenjang pendidikan sambil "masantren" sampai selesai kuliah S.1 manajemen di UNPAK Bogor tahun 2008.
Kemudian di tahun 2010 mulailah Kuncen "mukim" untuk menetap tinggal di Kampung halamannya dengan niat dan tujuan ingin meneruskan dan memajukan patilasan dari orangtuanya.
Pada awal masa mukimnya, kuncen mendapati informasi yang datang dalam mimpinya, katanya ; "kampung sinarmuda nanti akan terbangun oleh ciastana".
Lantas informasi itu tidak langsung dia terima, bahkan yang terpikirkan adalah "masa iya ciastana dapat membangun lembur". Dan sekarang di tahun 2017 ini baru dapat dimengerti dari informasi itu. Mungkin dengan adanya potensi wisata alam yang alami terutama Curug Ciastana yang ada di Sinarmuda, jika bisa diberdayakan terutama dipelihara dan dijaga, maka besar kemungkinan Kampung Sinarmuda ini akan terbangun diberbagai bidang, baik pisiknya berupa sarana dan prasarana maupun psikisnya yaitu kesejahteraan warga masyarakat.
Insya ALLAH,. amiiin

Saturday, August 19, 2017

Touring sambil bertanding

Sabtu, 19 Agustus 2017 Kuncen Ciastana kedatangan pengunjung yaitu sejumlah karyawan dari PT Doulton Kab. Tangerang yang akan berkunjungan ke Curug Ciastana.
Akan tetapi, pada kunjungan kali ini agak sedikit berbeda, karena disela-sela kunjungannya mereka ingin mengadakan pertandingan sepak bola persahabatan terlebih dahulu dengan Club sepak bola Desa Bojongkasih.
Maka, sebelum meluncur ke Lokasi Curug Ciastana diadakanlah "sparing partner" antara Doulton FC dengan Bokas FC.




Friday, June 30, 2017

Lebih dari 1000 orang mengisi libur I'dil Fitri ke Curug

Libur lebaran i'dil fitri kali ini sangatlah berbeda, Curug Ciastana setiap harinya dipadati pengunjung, diperkirakan lebih dari 250 orang setiap harinya para pengunjung yang datang silih berganti untuk mengunjungi lokasi Curug Ciastana mulai dari H+1 sampai dengan H+5.
Terlebih banyaknya warga yang mudik dengan kerabat-barayanya dari kota yang memanfaatkan kesempatan liburan kali ini dengan berkunjung ke lokasi curug ciastana dan ingin melihat serta merasakan nuansa alamnya secara langsung.
Apalagi pengelola kawasan curug masih menggratiskan biaya masuk dan hanya menyediakan Kotak Infaq Pengunjung, sehingga antusias warga sangatlah besar untuk bisa membawa keluarganya berkunjung ke lokasi.

Sunday, June 4, 2017

Untuk yang pertama, "Bukber" di Curug Ciastana

Karang taruna kampung Sinarmuda beserta dengan Kuncen curug ciastana mengadakan buka puasa bersama (bukber) pada hari Minggu, 04 Juni 2016.
Acara tersebut diawali dengan "ta'jil" bersama dengan menu rujak kelapa muda, setelah itu pemasangan colen/obor untuk dapat menerangi area lokasi sekitar dan tentunya penerangan jalan menuju "leuwi" tempat mereka untuk mengambil air wudhu dan dilanjutkan dengan sholat maghrib berjamaah.
Setelah itu, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu khas warga pribumi yaitu nasi liwet.
walaupun hanya diikuti oleh 8 orang ternyata KASTROL ukuran isi 2 liter beraspun habis disantapnya dengan penuh rasa gembira dan tentunya dalam suasana yang sangat berbeda.
Kagiatan ini berlangsung tidak lama, hanya satu jam mulai dari persiapan jam 17;30 sampai dengan jam 18;30.
Rangkaian kegiatan tersebut diakhiri dengan "pawai colen" untuk menuju pulang.

Monday, May 22, 2017

Siswa SMP "NGAJUGJUG CURUG"

Dalam rangka mengisi waktu yang kurang efektif setelah melaksanakan kegiatan ujian akhir tahun atau PAT (Penilaian Akhir Tahun) selama seminggu. Siswa SMP Al-Inayah Bojongkasih kelas 7E beserta dengan guru wali kelasnya mengadakan acara "Ngajugjug Curug" dengan tujuannya adalah lokasi Curug Ciastana.
Acara ini laksanakan pada hari Senin, 22 Mei 2017 pukul 12;00-13;30 WIB.
Para siswa yang begitu bersemangat berangkat dari sekolah menuju kampung Sinarmuda, kemudian disambut baik oleh tokoh Lembur berikut sebagai kuncen Curug Ciastana dan diminta supaya mendampingi mereka selama kegiatan dilokasi curug.
Setelah melaksanakan Sholat Dhuhur berjamaah, mereka berangkat menuju lokasi Curug Ciastana dan sesampai di lokasi para siswa diberi pengarahan, bimbingan dan penjelasan tentang sejarah dan kondisi alam Curug Ciastana oleh pendamping.



Setelah acara pengenalan alam dan sejarah singkat mengenai Curug Ciastana selesai, dilanjutkan dengan acara Mayoran bersama dalam rangka mengisi tradisi warga Cianjur menyambut datangnya bulan Ramadhan yaitu PAPAJAR

Saturday, May 20, 2017

Lebih nyaman dan tenang bersama Pemdamping


Curug Ciastana terbentuk secara alami dan seperti itulah kondisi dan keadaan curug dari masa dulunya. Tidak ada yang merubah atau merekayasa bentuk dan reliefnya. Inilah bukti kekuasaan ILAHI Tuhan Yang Maha Kuasa, ALLOH SWT menciptakan alam jagat raya ini dengan sempurna.
Kondisi alam tentunya tidak bisa dijadikan sesuatu yang pasti, hanya bisa diprediksi. Terkadang perubahan terjadi secara seketika tanpa ada kompromi.
Oleh karena itu, kami sebagai warga pribumi menghimbau kapada para pengunjung Curug Ciastana untuk selalu berhati-hati, bisa menjaga diri dan memiliki rasa toleransi guna menghindari kemungkinan yang tidak kita harapkan bisa terjadi.
Dan untuk kenyamanan, keamanan dan keselamatan bersama ketertiban dalam berkunjung juga harus diutamakan. Maka, parkir kendaraan bermotor harus pada tempat yang telah disediakan sementara.
Dihalaman depan rumah warga depan Masjid DKM Al-Huda Sinarmuda dan pada hari libur bisa dipergunakan halaman MIS Sinarmuda dengan kapasitas daya tampung sampai 100 unit motor

Kemudian selama kegiatan di lokasi curug mohon untuk meminta pendampingan oleh warga pribumi atau anggota Karang Taruna RT yang sudah ditunjuk untuk menjadi pemdamping bagi pengunjung.

Team Pendamping dari anggota karang taruna RT Kampung Sinarmuda bersama dengan Kuncennya

Sunday, May 14, 2017

Anda menginap terlebih dahulu, kamipun siap membantu.

Kondisi diperjalanan untuk dapat sampai ke lokasi tujuan merupakan hambatan dan rintangan yang sudah lajim dihadapi oleh para pengunjung. Apalagi yang datang dari luar daerah dengan jarak tempuh yang sangat jauh dan perjalanan yang sangat melelahkan, tentunya dibutuhkan pelayanan yang mapan dan tempat yang nyaman untuk dapat beristirahat walaupun hanya sebentaran.
Oleh karena itu, kami tokoh masyarakat beserta warga kampung Sinarmuda sudah berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan bagi pengunjung semaksimalnya dan semampu yang kami bisa. Dalam hal ini, bagi pengunjung yang berminat untuk beristirahat dengan menginap semalam terlebih dahulu sebelum meluncur ke lokasi Curug Ciastana dan Curug Cipetey, maka kami menyediakan beberapa bangunan rumah warga yang sudah bersedia menampung para pengunjung.
Diantaranya terdapat 2 bangunan rumah yang berpenghuni hanya satu orang ibu-ibu dengan status janda lanjut usia dan bangunan tersebut mampu menampung pengunjung sampai dengan 35.orang


Dan juga bangunan rumah milik tokoh-tokoh masyarakat kampung Sinarmuda yang apabila dibutuhkan maka siap dijadikan sebagai tempat tambahan menginap bagi para pengunjung.


Bangunan-bangunan tersebut berada disekitar lokasi yang dipublikasikan sebagai Tempat Parkir bagi pengunjung.
Lokasi tersebut juga dekat dengan sarana ibadah Masjid Jami Sinarmuda dan kualitas air cukup bersih karena diambil dari resapan sumur disekitar lembur/kampung, yang tidak pernah kering walaupun dilanda musim kemarau.

peta menuju lokasi menginap semalam di Kp.Sinarmuda

trak dari lokasi menuju curug ciastana

Untuk semuanya itu, bisa terlebih dahulu menghubungi kami di no Kontak HP ; 0852-2051-9333 dan 0857-8238-3000 atas nama ; Asep Taufiq Rahman.
imail ; aseptaufiqrahman@gmail.com
Bahkan untuk penyediaan konsumsi bagi para pengunjung, kami juga siap bersedia memfasilitasinya dengan menu yang ditawarkan berupa Nasi Liwet dan Dwegan kelapa muda serta untuk kegiatan selama dilokasi curug anggota karang taruna RT akan siap mendampingi selama kegiatan di lokasi bila diperlukan.

Wednesday, May 10, 2017

Parkir kendaraan di Sinar Muda, dekat Kuncen Ciastana

Dari berbagai kawasan wilayah untuk menuju lokasi Curug Ciastana Kampung Sinarmuda Desa Bojongkasih Kec. Kadupandak -Cianjur

Pengunjung juga dapat mengakses informasi melalui aplikasi Google Maps untuk tujuan "Kuncen Ciastana". Akan tetapi setelah ditelusuri masih ada sedikit perbedaan rute menuju kuncen.

Akan lebih baik jika rute ini yang pergunakan menuju lokasi parkir di Kp. Sinarmuda, depan halaman rumah Kuncen Ciastana.

Dengan jarak tempuh dari Kuncen ke Curug sekitar 700.m atau harus berjalan kaki selama 15.menit

Supaya pengunjung bisa lebih tertib dan terkendali terutama lokasi akhir dari kendaraan bermotor roda dua, maka parkirnya di halaman rumah Kuncen Ciastana saja. 

sedangkan untuk kendaraan roda empat atau mobil sementara ini hanya bisa sampai di kampung Rawajambu karena jalan yang masih dalam proses pelebaran, dengan jarak ke Curug Ciastana sekitar 900.m atau harus berjalan kaki selama 20.menit

Ciri Persimpangan terakhirnya adalah TUGU Batas Desa Bojongkasih-Sindangsari. Belok kanan melalui Kp. Batuwangi, kemudian belok kiri menuju Sinarmuda dengan jarak tempuh sekitar 1 km.

Adapun trak jalan kaki dari lokasi parkir di kampung Sinarmuda atau dari halaman rumah Kuncen Ciastana sampai dengan Curug Ciastana berjarak 700.meter dengan waktu tempuh sekitar 15.menit


Jika pengunjung tetap ingin meneruskan kendaraan motornya sampai lokasi yang jaraknya lebih dekat dengan lokasi Curug diujung wilayah sebelah barat kampung Sinarmuda yaitu Lokasi Pasirkadu, maka kami khawatir terjadi kecelakaan karena jalan yang sempit dan medan yang curam.

medan kemiringan mencapai 60'

Bahkan jalan ini sulit untuk dapat dilewati kendaraan bermotor dengan arus dua arah.

Tuesday, May 9, 2017

Ternyata "Ciastana Punya Cerita"

Ciastana bagi kami bukan nama yang asing, karena semenjak kecil nama itu sudah terngiang dalam telinga bahwa Ciastana adalah "kebon karet".
Memang betul, Ciastana sudah ada semenjak jaman kolonial Belanda. Ciastana adalah nama perkebunan karet yang memiliki luas mencapai 5.000 Ha yang beroperasi sejak jaman pemerintahan belanda. Setelah Indonesia merdeka pun perkebunan ini masih tetap berjalan normal, mulai dari kepemimpinan Bapak Alek kemudian Bapak Dang Ali dan dilanjutkan oleh Bapak Nanang.
Akan tetapi, setelah ada pergantian pemimpin untuk yang terakhir kalinya yaitu oleh Bapak Dayat, perkubunan Ciastana mulai memgalami kemorosotan dan menurun sampai pada titik nazirnya yang berakhir di penghujung abad ke-19.
Pada kurun waktu tersebut, Ciastana merupakan tempat sandaran utama bagi warga untuk dapat pekerjaan baik sebagai tukang kuli "sadap", mandor atau pekerja di pabrik pengolahan bahan baku karet setengah jadi.
Tidak hanya itu, lokasi sekitar pabrik dan perumahan "bedeng" Ciastana pun menjadi tujuan utama para pedagang untuk dapat menjual barang dagangannya setiap kali para pekerja memperoleh bayaran gaji, warga masyarakat sekitar Ciastana banyak yang menyekolahkan anak-anak di Ciastana untuk memperoleh pendidikan jenjang SR (Sekolah Rakyat) dan Ciastana pun menjadi pusat kegiatan warga yang bersipat peringatan hari besar baik PHBI maupun PHBN. Alasam utamanya yaitu karena jarak yang terlalu jauh sekitar 10 km dari pusat pemerintahan Desa Kadupandak yang pada saat itu belum menjadi kecamatan dan lurahnya bernama Bapak Aos kemudian penggantinya Bapak Dang Yopi.
Itu semua menjadi masa lalunya Ciastana, karena mulai memasuki abad ke-20 Ciastana mulai berubah bukan lagi sebagai perkebunan karet yang kami kenal dulu melainkan menjadi perkebunan garapan warga sampai dengan saat ini, bahkan mereka seolah-olah merasa memiliki terhadap lahan tersebut.
Curug Ciastana adalah curug yang paling dekat jaraknya dengan pusat pemerintahan Ciastana jaman dulu, sehingga curug ini disebut Curug Ciastana.


Yang tidak kalah pentingnya adalah terdapat gua peninggalan jaman Belanda yang sampai saat ini guha tersebut masih ada dan tidak terjamah oleh warga.


Monday, May 8, 2017

Adventur ka Lembur, Berkelana ke Ciastana




Kami warga pribumi berusaha semaksimalnya untuk bisa memelihara, menjaga dan memberdayakan potensi tujuan wisata alam curug ciastana yang asri dan alami. Kami berharap kerjasamanya kepada para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan dilokasi dan tetap berhati-hati, saling menjaga diri dan toleransi dalam berkunjung karena alam tidak mudah dibawa kompromi.
Semoga setelah berkunjung ada kesan dan kebahagiaan bagi pengunjung yang itu merupakan harapan besar kami.
Kotak Infaq Pengunjung
Kotak inilah yang menjadi harapan kami sementara ini, sebagai jantung penggerak warga dalam bekerja untuk dapat memelihara kawasan curug ciastana.


Tuesday, April 25, 2017

Pertemuan Kuncen dengan Bpk Bupati membawa arti

Wilayah kawasan perkampungan yang kental dengan corak keasrian dan kealamiannya, membuat warga pribumi menganggap sudah biasa dan tidak ada yang aneh dengan situasi dan kondisi alam di "lembur", juga dipengaruhi oleh keadaan sudut pandang yang relatif masih sempit terhadap kemajuan teknologi-informasi sehingga tidak mereka sadari jika diwilayahnya memiliki potensi yang cukup memadai untuk dijadikan lokasi tujuan wisata alam yang alami.
Hal ini terbukti, dengan kurangnya antusias warga pribumi diawal-awal permulaan dalam proses pembenahan lokasi. 
Bersyukur adanya salah satu tokoh muda di Kampung Sinarmuda yang dijuluki sebagai Kuncen Ciastana memiliki pola berfikir berbeda, menganggap bahwa kampung halamannya memiliki potensi wisata yang perlu dilestarikan dan diberdayakan dengan prinsipnya ; "kalo bukan kita, mau siapa lagi. Kalo tidak sekarang, mau kapan lagi". 
September 2016 menjadi awal pergerakan kuncen, walaupun hanya dengan dua sampai tiga orang warga mereka terus maju berbenah. Dan pada pertengahan akhir bulan Februari 2017 terjadi kemusibahan dengan meninggalnya seorang pengunjung di Kolam kedua Curug Ciastana, yang besar kemungkinan korban tersebut tidak bisa berenang atau sedang memiliki gangguan pada tubuhnya, teman-temannya pun hanya menonton dan menertawakannya yang dikira hanya bercanda di saat tangan korban muncul ke permukaaan seolah-seolah minta pertolongan.
Setelah kejadian itu, asumsi negatif masyarakat tentang curug ciastana dan kepercayaan tentang hal-hal mistik sangatlah kental dan besar.
Satu bulan lebih lamanya Curug Ciastana sepi pengunjung, Kuncen Ciastana ingin bertekad ingin mengembalikan lagi kondisi pengunjung ke semula. Maka pada saat acara kunjungan Bapak Bupati ke Desa Bojongkasih yaitu tanggal 21 Maret 2017, Kuncen Ciastana menemui secara langsung Bpk H. Irvan Rivano Muchtar selaku Bupati Kab. Cianjur dan mengundangnya untuk dapat berkenan hadir dan berkunjung ke lokasi Curug Ciastana.
 dan inilah moment pertemuan antara Kuncen Ciastana dengan Bapak Bupati Kab. Cianjur

Kunjungan Bpk Bupati ; Selasa, 21 Maret 2017 pukul 15;00-16;15 WIB

Setelah adanya kunjungan tersebut warga mulai tergugah dan "sadar" akan adanya potensi wisata alam di wilayahnnya. Akhirnya warga bersama-sama dengan tokoh masyarakatnya yang di pelopori oleh Kuncen Ciastana berswadaya dan bergotongroyong dalam membenahi lokasi curug ciastana.







Sunday, April 23, 2017

Curug Ciastana di kampung Sinarmuda




Curug Ciastana berada di daerah peloksok wilayah perkampungan yang cukup jauh dari perkotaan sekitar 85 km dari kota Kabupaten Cianjur, yaitu tepatnya di Kampung Sinarmuda RT 01 RT 05 Desa Bojongkasih Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia.
RUTE Menuju Kampung Sinarmuda
Bojongkasih merupakan nama Desa yang menjadi pecahan dari Desa Kadupandak dahulu, kepala desa pertamanya adalah Bapak Utay. Sedangkan untuk
Nama Sinarmuda terlahir dari pemberian nama seorang tokoh lembur yang sudah Almarhum pada tahun 1999 yaitu Bpk H.Abidin. Dulunya nama perkampungan ini disebut "SIKLUK", seiring perkembangan jaman nama sikluk diganti dan dipecah menjadi 3 nama kampung yaitu Sinarmuda, Rawajambu dan Muaratelu.
Tidak hanya Curug Ciastana, curug tetangganya juga yaitu Curug Cipetey juga masih berada di wilayah Kampung Sinarmuda dan aliran sungainya juga melewati kawasan perkampungan ini, maka tidaklah heran jika jembatan penyebrangan dari bambu atau "SASAK" banyak diketemukan di wilayah ini.

Sasak Cipetey

Sasak Muaratelu

Sasak Cipetir

Oleh karena itu, seorang pemberdaya warga asli pribumi keturunan dari Almarhum tokoh lembur Sinarmuda yang dijuluki sebagai Kuncen Ciastana berkreasi guna memberi informasi dan gambaran situasi, kondisi dan keadaan di wilayah Curug Ciastana dan sekitarnya demi terciptanya kenyamanan, keamanan dan keselamatan bersama.