Monday, May 22, 2017

Siswa SMP "NGAJUGJUG CURUG"

Dalam rangka mengisi waktu yang kurang efektif setelah melaksanakan kegiatan ujian akhir tahun atau PAT (Penilaian Akhir Tahun) selama seminggu. Siswa SMP Al-Inayah Bojongkasih kelas 7E beserta dengan guru wali kelasnya mengadakan acara "Ngajugjug Curug" dengan tujuannya adalah lokasi Curug Ciastana.
Acara ini laksanakan pada hari Senin, 22 Mei 2017 pukul 12;00-13;30 WIB.
Para siswa yang begitu bersemangat berangkat dari sekolah menuju kampung Sinarmuda, kemudian disambut baik oleh tokoh Lembur berikut sebagai kuncen Curug Ciastana dan diminta supaya mendampingi mereka selama kegiatan dilokasi curug.
Setelah melaksanakan Sholat Dhuhur berjamaah, mereka berangkat menuju lokasi Curug Ciastana dan sesampai di lokasi para siswa diberi pengarahan, bimbingan dan penjelasan tentang sejarah dan kondisi alam Curug Ciastana oleh pendamping.



Setelah acara pengenalan alam dan sejarah singkat mengenai Curug Ciastana selesai, dilanjutkan dengan acara Mayoran bersama dalam rangka mengisi tradisi warga Cianjur menyambut datangnya bulan Ramadhan yaitu PAPAJAR

Saturday, May 20, 2017

Lebih nyaman dan tenang bersama Pemdamping


Curug Ciastana terbentuk secara alami dan seperti itulah kondisi dan keadaan curug dari masa dulunya. Tidak ada yang merubah atau merekayasa bentuk dan reliefnya. Inilah bukti kekuasaan ILAHI Tuhan Yang Maha Kuasa, ALLOH SWT menciptakan alam jagat raya ini dengan sempurna.
Kondisi alam tentunya tidak bisa dijadikan sesuatu yang pasti, hanya bisa diprediksi. Terkadang perubahan terjadi secara seketika tanpa ada kompromi.
Oleh karena itu, kami sebagai warga pribumi menghimbau kapada para pengunjung Curug Ciastana untuk selalu berhati-hati, bisa menjaga diri dan memiliki rasa toleransi guna menghindari kemungkinan yang tidak kita harapkan bisa terjadi.
Dan untuk kenyamanan, keamanan dan keselamatan bersama ketertiban dalam berkunjung juga harus diutamakan. Maka, parkir kendaraan bermotor harus pada tempat yang telah disediakan sementara.
Dihalaman depan rumah warga depan Masjid DKM Al-Huda Sinarmuda dan pada hari libur bisa dipergunakan halaman MIS Sinarmuda dengan kapasitas daya tampung sampai 100 unit motor

Kemudian selama kegiatan di lokasi curug mohon untuk meminta pendampingan oleh warga pribumi atau anggota Karang Taruna RT yang sudah ditunjuk untuk menjadi pemdamping bagi pengunjung.

Team Pendamping dari anggota karang taruna RT Kampung Sinarmuda bersama dengan Kuncennya

Sunday, May 14, 2017

Anda menginap terlebih dahulu, kamipun siap membantu.

Kondisi diperjalanan untuk dapat sampai ke lokasi tujuan merupakan hambatan dan rintangan yang sudah lajim dihadapi oleh para pengunjung. Apalagi yang datang dari luar daerah dengan jarak tempuh yang sangat jauh dan perjalanan yang sangat melelahkan, tentunya dibutuhkan pelayanan yang mapan dan tempat yang nyaman untuk dapat beristirahat walaupun hanya sebentaran.
Oleh karena itu, kami tokoh masyarakat beserta warga kampung Sinarmuda sudah berkomitmen untuk dapat memberikan pelayanan bagi pengunjung semaksimalnya dan semampu yang kami bisa. Dalam hal ini, bagi pengunjung yang berminat untuk beristirahat dengan menginap semalam terlebih dahulu sebelum meluncur ke lokasi Curug Ciastana dan Curug Cipetey, maka kami menyediakan beberapa bangunan rumah warga yang sudah bersedia menampung para pengunjung.
Diantaranya terdapat 2 bangunan rumah yang berpenghuni hanya satu orang ibu-ibu dengan status janda lanjut usia dan bangunan tersebut mampu menampung pengunjung sampai dengan 35.orang


Dan juga bangunan rumah milik tokoh-tokoh masyarakat kampung Sinarmuda yang apabila dibutuhkan maka siap dijadikan sebagai tempat tambahan menginap bagi para pengunjung.


Bangunan-bangunan tersebut berada disekitar lokasi yang dipublikasikan sebagai Tempat Parkir bagi pengunjung.
Lokasi tersebut juga dekat dengan sarana ibadah Masjid Jami Sinarmuda dan kualitas air cukup bersih karena diambil dari resapan sumur disekitar lembur/kampung, yang tidak pernah kering walaupun dilanda musim kemarau.

peta menuju lokasi menginap semalam di Kp.Sinarmuda

trak dari lokasi menuju curug ciastana

Untuk semuanya itu, bisa terlebih dahulu menghubungi kami di no Kontak HP ; 0852-2051-9333 dan 0857-8238-3000 atas nama ; Asep Taufiq Rahman.
imail ; aseptaufiqrahman@gmail.com
Bahkan untuk penyediaan konsumsi bagi para pengunjung, kami juga siap bersedia memfasilitasinya dengan menu yang ditawarkan berupa Nasi Liwet dan Dwegan kelapa muda serta untuk kegiatan selama dilokasi curug anggota karang taruna RT akan siap mendampingi selama kegiatan di lokasi bila diperlukan.

Wednesday, May 10, 2017

Parkir kendaraan di Sinar Muda, dekat Kuncen Ciastana

Dari berbagai kawasan wilayah untuk menuju lokasi Curug Ciastana Kampung Sinarmuda Desa Bojongkasih Kec. Kadupandak -Cianjur

Pengunjung juga dapat mengakses informasi melalui aplikasi Google Maps untuk tujuan "Kuncen Ciastana". Akan tetapi setelah ditelusuri masih ada sedikit perbedaan rute menuju kuncen.

Akan lebih baik jika rute ini yang pergunakan menuju lokasi parkir di Kp. Sinarmuda, depan halaman rumah Kuncen Ciastana.

Dengan jarak tempuh dari Kuncen ke Curug sekitar 700.m atau harus berjalan kaki selama 15.menit

Supaya pengunjung bisa lebih tertib dan terkendali terutama lokasi akhir dari kendaraan bermotor roda dua, maka parkirnya di halaman rumah Kuncen Ciastana saja. 

sedangkan untuk kendaraan roda empat atau mobil sementara ini hanya bisa sampai di kampung Rawajambu karena jalan yang masih dalam proses pelebaran, dengan jarak ke Curug Ciastana sekitar 900.m atau harus berjalan kaki selama 20.menit

Ciri Persimpangan terakhirnya adalah TUGU Batas Desa Bojongkasih-Sindangsari. Belok kanan melalui Kp. Batuwangi, kemudian belok kiri menuju Sinarmuda dengan jarak tempuh sekitar 1 km.

Adapun trak jalan kaki dari lokasi parkir di kampung Sinarmuda atau dari halaman rumah Kuncen Ciastana sampai dengan Curug Ciastana berjarak 700.meter dengan waktu tempuh sekitar 15.menit


Jika pengunjung tetap ingin meneruskan kendaraan motornya sampai lokasi yang jaraknya lebih dekat dengan lokasi Curug diujung wilayah sebelah barat kampung Sinarmuda yaitu Lokasi Pasirkadu, maka kami khawatir terjadi kecelakaan karena jalan yang sempit dan medan yang curam.

medan kemiringan mencapai 60'

Bahkan jalan ini sulit untuk dapat dilewati kendaraan bermotor dengan arus dua arah.

Tuesday, May 9, 2017

Ternyata "Ciastana Punya Cerita"

Ciastana bagi kami bukan nama yang asing, karena semenjak kecil nama itu sudah terngiang dalam telinga bahwa Ciastana adalah "kebon karet".
Memang betul, Ciastana sudah ada semenjak jaman kolonial Belanda. Ciastana adalah nama perkebunan karet yang memiliki luas mencapai 5.000 Ha yang beroperasi sejak jaman pemerintahan belanda. Setelah Indonesia merdeka pun perkebunan ini masih tetap berjalan normal, mulai dari kepemimpinan Bapak Alek kemudian Bapak Dang Ali dan dilanjutkan oleh Bapak Nanang.
Akan tetapi, setelah ada pergantian pemimpin untuk yang terakhir kalinya yaitu oleh Bapak Dayat, perkubunan Ciastana mulai memgalami kemorosotan dan menurun sampai pada titik nazirnya yang berakhir di penghujung abad ke-19.
Pada kurun waktu tersebut, Ciastana merupakan tempat sandaran utama bagi warga untuk dapat pekerjaan baik sebagai tukang kuli "sadap", mandor atau pekerja di pabrik pengolahan bahan baku karet setengah jadi.
Tidak hanya itu, lokasi sekitar pabrik dan perumahan "bedeng" Ciastana pun menjadi tujuan utama para pedagang untuk dapat menjual barang dagangannya setiap kali para pekerja memperoleh bayaran gaji, warga masyarakat sekitar Ciastana banyak yang menyekolahkan anak-anak di Ciastana untuk memperoleh pendidikan jenjang SR (Sekolah Rakyat) dan Ciastana pun menjadi pusat kegiatan warga yang bersipat peringatan hari besar baik PHBI maupun PHBN. Alasam utamanya yaitu karena jarak yang terlalu jauh sekitar 10 km dari pusat pemerintahan Desa Kadupandak yang pada saat itu belum menjadi kecamatan dan lurahnya bernama Bapak Aos kemudian penggantinya Bapak Dang Yopi.
Itu semua menjadi masa lalunya Ciastana, karena mulai memasuki abad ke-20 Ciastana mulai berubah bukan lagi sebagai perkebunan karet yang kami kenal dulu melainkan menjadi perkebunan garapan warga sampai dengan saat ini, bahkan mereka seolah-olah merasa memiliki terhadap lahan tersebut.
Curug Ciastana adalah curug yang paling dekat jaraknya dengan pusat pemerintahan Ciastana jaman dulu, sehingga curug ini disebut Curug Ciastana.


Yang tidak kalah pentingnya adalah terdapat gua peninggalan jaman Belanda yang sampai saat ini guha tersebut masih ada dan tidak terjamah oleh warga.


Monday, May 8, 2017

Adventur ka Lembur, Berkelana ke Ciastana




Kami warga pribumi berusaha semaksimalnya untuk bisa memelihara, menjaga dan memberdayakan potensi tujuan wisata alam curug ciastana yang asri dan alami. Kami berharap kerjasamanya kepada para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan dilokasi dan tetap berhati-hati, saling menjaga diri dan toleransi dalam berkunjung karena alam tidak mudah dibawa kompromi.
Semoga setelah berkunjung ada kesan dan kebahagiaan bagi pengunjung yang itu merupakan harapan besar kami.
Kotak Infaq Pengunjung
Kotak inilah yang menjadi harapan kami sementara ini, sebagai jantung penggerak warga dalam bekerja untuk dapat memelihara kawasan curug ciastana.