Wednesday, October 11, 2017

Jalan menuju Curug Ciastana dengan Rute dan Peta

Semakin banyaknya pengunjung ke lokasi Curug Ciastana akhir-akhir ini, terdengar masih ada yang ke "sasar" atau salah jalan menuju tujuan. Memang benar adanya, bahkan dalam kejadian seperti itu informasi yang tersedia seperti halnya google maps dalam mengintruksikan rute jalan yang akan ditempuh sering mengarahkan rute terpendek atau seperti jalan tersebut sudah normal untuk dilalui kendaraan, padahal kenyataannya jauh berbeda.

Dan inilah gambaran yang akan dilewati sekaligus petunjuk arah dari perkotaan, mulai dari Sukanagara setelah melewati SPBU Sukanagara dengan tujuan anda adalah menuju pusat kota alun-alun Kecamatan Kadupandak. Maka nanti sebelum sampai ke alun-alun Kadupandak akan anda lalui jalan yang posisinya tebing disebelah kanan dan gunung disebelah kiri dengan medan jalan yang menurun, itulah Gunungwaru yang sebentar lagi akan sampai ke pangkalan ojeg Purut. Dari pangkalan ojeg itulah patokan supaya bisa sampai ke lokasi tujuan Curug Ciastana di Desa Bojongkasih dengan belok ke arah sebelah kanan dan lurus sampai pada tugu batas Desa antara Bojongkasih dengan Sindangsari. Dari tugu itu jarak ke Curug hanya 1 km lagi dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Oleh karena itu, untuk dapat sampai ke kawasan Curug Ciastana yang berada di wilayah Kampung Sinarmuda dengan aman dan nyaman tentunya keselamatan yang paling utama, apalagi menggunakan kendaraan bermotor baik motor maupun mobil. Maka inilah rute dan peta menuju lokasi:
peta ini radius 10-15 km dari Curug
Maka anda harus sedikit berputar terlebih dahulu

Dari Pangkalan ojeg PURUT atau wilayah Gunungwaru berjarak 5 km dengan durasi tempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor


Thursday, October 5, 2017

Musim hujan tiba, pengunjung harus ekstra waspada

Akhir bulan September tahun ini menjadi awal musin penghujan di wilayah Cianjur bagian selatan. Hujan dengan intensitas sedang sampai intensitas tinggi mulai terjadi dan mengguyur kawasan wilayah kami.
Tidak terkecuali kawasan bekas perkebunan karet Ciastana yang merupakan hulu sungai dan sumber air resapan yang sebagiannya akan mengalir melewati Curug Ciastana. Puncaknya, setelah terjadi guyuran hujan hampir tiga hari dua malam secara berturut-turut, debit air yang melewati Curug Ciastana melebihi batas normal.

Kondisi seperti ini sering terjadi dan tidaklah lama, biasanya hanya satu atau dua hari saja. Maka kondisi air curug akan menyusut dan jika intensitas hujan sudah mulai kembali normal atau sedang, tentu debit air yang melewati curug Ciastanapun mulai berkurang.
Biasanya pada kondisi musim hujan yang normal, debit air Curug Ciastana akan seperti ini.


Oleh karena itu, bagi pengunjung yang akan berkunjung ke lokasi Curug Ciastana di musim hujan seperti ini haruslah lebih berhati-hati dan ekstra waspada. Memang aman jika hanya untuk berkunjung, melihat dan mengamati lokasinya saja. Akan tetapi akan sangat berbahaya jika pengunjung mamaksakan diri untuk mandi atau "guyang" pada lewi/kolam Curug Ciastanya.