Tuesday, April 25, 2017

Pertemuan Kuncen dengan Bpk Bupati membawa arti

Wilayah kawasan perkampungan yang kental dengan corak keasrian dan kealamiannya, membuat warga pribumi menganggap sudah biasa dan tidak ada yang aneh dengan situasi dan kondisi alam di "lembur", juga dipengaruhi oleh keadaan sudut pandang yang relatif masih sempit terhadap kemajuan teknologi-informasi sehingga tidak mereka sadari jika diwilayahnya memiliki potensi yang cukup memadai untuk dijadikan lokasi tujuan wisata alam yang alami.
Hal ini terbukti, dengan kurangnya antusias warga pribumi diawal-awal permulaan dalam proses pembenahan lokasi. 
Bersyukur adanya salah satu tokoh muda di Kampung Sinarmuda yang dijuluki sebagai Kuncen Ciastana memiliki pola berfikir berbeda, menganggap bahwa kampung halamannya memiliki potensi wisata yang perlu dilestarikan dan diberdayakan dengan prinsipnya ; "kalo bukan kita, mau siapa lagi. Kalo tidak sekarang, mau kapan lagi". 
September 2016 menjadi awal pergerakan kuncen, walaupun hanya dengan dua sampai tiga orang warga mereka terus maju berbenah. Dan pada pertengahan akhir bulan Februari 2017 terjadi kemusibahan dengan meninggalnya seorang pengunjung di Kolam kedua Curug Ciastana, yang besar kemungkinan korban tersebut tidak bisa berenang atau sedang memiliki gangguan pada tubuhnya, teman-temannya pun hanya menonton dan menertawakannya yang dikira hanya bercanda di saat tangan korban muncul ke permukaaan seolah-seolah minta pertolongan.
Setelah kejadian itu, asumsi negatif masyarakat tentang curug ciastana dan kepercayaan tentang hal-hal mistik sangatlah kental dan besar.
Satu bulan lebih lamanya Curug Ciastana sepi pengunjung, Kuncen Ciastana ingin bertekad ingin mengembalikan lagi kondisi pengunjung ke semula. Maka pada saat acara kunjungan Bapak Bupati ke Desa Bojongkasih yaitu tanggal 21 Maret 2017, Kuncen Ciastana menemui secara langsung Bpk H. Irvan Rivano Muchtar selaku Bupati Kab. Cianjur dan mengundangnya untuk dapat berkenan hadir dan berkunjung ke lokasi Curug Ciastana.
 dan inilah moment pertemuan antara Kuncen Ciastana dengan Bapak Bupati Kab. Cianjur

Kunjungan Bpk Bupati ; Selasa, 21 Maret 2017 pukul 15;00-16;15 WIB

Setelah adanya kunjungan tersebut warga mulai tergugah dan "sadar" akan adanya potensi wisata alam di wilayahnnya. Akhirnya warga bersama-sama dengan tokoh masyarakatnya yang di pelopori oleh Kuncen Ciastana berswadaya dan bergotongroyong dalam membenahi lokasi curug ciastana.







Sunday, April 23, 2017

Curug Ciastana di kampung Sinarmuda




Curug Ciastana berada di daerah peloksok wilayah perkampungan yang cukup jauh dari perkotaan sekitar 85 km dari kota Kabupaten Cianjur, yaitu tepatnya di Kampung Sinarmuda RT 01 RT 05 Desa Bojongkasih Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia.
RUTE Menuju Kampung Sinarmuda
Bojongkasih merupakan nama Desa yang menjadi pecahan dari Desa Kadupandak dahulu, kepala desa pertamanya adalah Bapak Utay. Sedangkan untuk
Nama Sinarmuda terlahir dari pemberian nama seorang tokoh lembur yang sudah Almarhum pada tahun 1999 yaitu Bpk H.Abidin. Dulunya nama perkampungan ini disebut "SIKLUK", seiring perkembangan jaman nama sikluk diganti dan dipecah menjadi 3 nama kampung yaitu Sinarmuda, Rawajambu dan Muaratelu.
Tidak hanya Curug Ciastana, curug tetangganya juga yaitu Curug Cipetey juga masih berada di wilayah Kampung Sinarmuda dan aliran sungainya juga melewati kawasan perkampungan ini, maka tidaklah heran jika jembatan penyebrangan dari bambu atau "SASAK" banyak diketemukan di wilayah ini.

Sasak Cipetey

Sasak Muaratelu

Sasak Cipetir

Oleh karena itu, seorang pemberdaya warga asli pribumi keturunan dari Almarhum tokoh lembur Sinarmuda yang dijuluki sebagai Kuncen Ciastana berkreasi guna memberi informasi dan gambaran situasi, kondisi dan keadaan di wilayah Curug Ciastana dan sekitarnya demi terciptanya kenyamanan, keamanan dan keselamatan bersama.